Ads 468x60px

23 September, 2013

Gambaran Komplikasi Bayi Berat Lahir Rendah Pada Bayi Baru Lahir di RS

Menurut laporan World Health Organization (WHO) Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2010 sekitar 23%. AKB di Indonesia sebesar 31 per 1.000 KH. Hasil Riskesdas 2010 penyebab kematian bayi baru lahir oleh BBLR sebesar 32,4%. Propinsi Lampung pada tahun 2011 angka kejadian kematian bayi terbesar disebabkan oleh BBLR yaitu sebesar 54%. Kota Metro tahun 2011 angka kejadian BBLR sebanyak 63%. Di RS XXXXX diperoleh data BBLR tahun 2011 sebanyak 17,5% dan meningkat tahun 2012 sebanyak 22,5%. Penyebab BBLR antara lain seperti gizi ibu saat hamil, umur, hidramnion, perdarahan antepartum, preeklampsi, ketuban pecah dini, abruptio plasenta, plasenta previa, insersi tali pusat, arteri umbilikalis tunggal, cacat bawaan dan infeksi dalam rahim. Komplikasi pada BBLR antara lain hipotermia, hipoglikemia, gangguan cairan dan elektrolit, hiperbilirubinemia, sindroma gawat nafas, dan lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui gambaran komplikasi pada bayi berat lahir rendah di RS XXXXTahun 2013.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Populasi penelitian juga menjadi sampel yaitu 47 bayi yang mengalami BBLR di RS XXXXX pada bulan Mei-Juli tahun 2013. Penelitian ini menggunakan tehnik total sampling. Cara pengumpulan data dengan observasi menggunakan check list. Analisis data univariat berupa distribusi frekuensi.
Hasil dan kesimpulan penelitian dari 47 responden diperoleh hasil bahwa proporsi komplikasi hipotermia pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah terjadi sebanyak 63,83% (30 bayi), Ikterus 21,28% (10 bayi), hipoglikemia 25,53% (12 bayi), Asfiksia 44,68% (21 bayi), dan kejang pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah terjadi sebanyak 23,40% (11 bayi). Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan untuk dapat meningkatkan penatalaksanaan bayi baru lahir khususnya pada bayi dengan berat badan lahir rendah mengingat komplikasi yang sering menyertai kejadian bayi berat badan lahir rendah serta pencegahan dengan memberikan konseling pencegahan BBLR dengan melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, asupan nutrisi serta segera memeriksakan jika terjadi ketidaknyamanan selama kehamilan

Kata Kunci        : BBLR, hipotermia, ikterus, hipoglikemia, asfiksia, dan kejang
Daftar Bacaan : 25 (1992-2013)

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA


Fans Page