Ads 468x60px

04 Januari, 2013

Hubungan Usia Dan Aktivitas Fisik Dengan Terjadinya Pre Menstrual Syndrom Pada Wanita Usia Subur

Pre Menstrual Syndrom (PMS) adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik dan mental, yang biasanya muncul nilai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang, walaupun kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. PMS disebabkan faktor hormonal yaitu ketidakseimbangan estrogen dan progesteron. Aktivitas sehari- hari yang umumnya terkena dampak adalah performa kerja (58 %), pekerjaan rumah tangga (56%), hubungan dengan keluarga (50%). Survey menunjukkan bahwa premenstrual syndrom dialami oleh 50% perempuan di Asia, di Asia Pasifik sekitar 22%, di Indonesia 85% wanita usia 25 – 35 tahun. Sedangkan di Indonesia 85% wanita usia 25 – 35 tahun. Sedangkan di Kampung Tias Bangun berdasarkan hasil pra survey didapatkan 70% wanita usia subur mengalami PMS. Rumusan masalah dalam penelitian ini adala adakah hubungan antara usia dan aktivitas fisik dengan terjadinya pre menstrual syndrom pada wanita usia subur di Kampung Tias Bangun Kecamatan Pubian Kabpaten Lampung Tengah.
Tujuan penelitian untuk mengetahui proporsi pre menstrual syndrom, proporsi usia WUS, proporsi aktivitas fisik WUS, hubungan usia dan aktivitas fisik dengan terjadinya pre menstrual syndrom di Kampung Tias Bangun Kecamatan Pubian Lampung Tengah.
Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi semua wanita usia subur di Kampung Tias Bangun Kecamatan Pubian Lampung Tengah yang berjumlah 1027 orang. Sedangkan sampel penelitian berjumlah 278 responden yang diperoleh berdasarkan tabel kreejie, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan metode quota sampling dengan menggunakan cara ukur angket dan alat ukur kuesioner. Selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariat untuk mengetahui presentase dan analisis bivariat dengan uji chi square
Hasil analisis data yaitu analisis univariat, didapatkan wanita usia subur yang terbesar adalah yang tidak mengalami premenstual syndrome yaitu 184 orang (66,19%), usia yang terbanyak adalah usia > 30 tahun (beresiko) yaitu 148 orang (53,23%), sedangkan sebagian besar responden beraktivitas fisik sedang (tidak beresiko) sebanyak 258 orang (92,81%). Analisis bivariat dengan uji chi square menghasilkan ada hubungan antara usia dengan pre menstrual syndrom dengan 2 hitung (6,40) > 2 tabel (3,841) dan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan premenstrual syndrom 2 hitung (12,61) > 2 tabel (3,841).
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan pre menstrual syndrom dan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan pre menstrual syndrom dengan demikian diharapkan bagi wanita usia subur agar dapat mengkonsumsi makanan yang dapat menyeimbangkan hormon, dan menghindari stress dan meningkatkan aktivitas fisiknya agar dapat terhindar dari pre menstrual syndrom.

Kata Kunci    :Usia, Aktivitas Fisik, Pre Menstrual Syndrom
Daftar Bacaan    :21 (1983-2009)

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA


Fans Page