Ads 468x60px

02 Januari, 2013

Hubungan Pemberian ASI dengan Kejadian ISPA pada Bayi

Komunike Konferensi Internasional tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Canberra Australia tahun 1997 saat itu menyatakan bahwa ISPA merupakan pandemi yang dilupakan/the forgotten pandemic. Sebagai kelompok penyakit, ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana pelayanan kesehatan. Sebanyak 40% – 60 % kunjungan berobat di Puskesmas dan 15% – 30 % kunjungan berobat dibagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit disebabkan oleh ISPA. Prevalensi  nasional kejadian ISPA adalah sebesar 25,5 %, angka kejadian ISPA di Propinsi Lampung Tahun 2007 adalah 24,5 %, sedangkan angka kejadian ISPA di Kabupaten Lampung Timur adalah 39,13 %,. Puskesmas Sukaraja Nuban mempunyai masalah dengan penyakit ISPA. Penyakit ISPA merupakan penyakit nomor 1 dari 10 besar penyakit terbanyak selama 3 tahun berturut-turut. Salah satu faktor risiko yang meningkatkan insidens (morbiditas) maupun kematian (mortalitas) akibat ISPA, antara lain  balita tidak memperoleh ASI secara ekslusif. Cakupan  ASI Ekslusifnya adalah 40,3% masih jauh dibawah target kabupaten yaitu 60,5%. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI dengan kejadian ISPA pada bayi di Puskesmas Sukaraja Nuban Kabupaten Lampung Timur
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh bayi 0 – 12 bulan yang telah lahir antara bulan Januari – Oktober 2009 yaitu sejumlah 837 bayi. Teknik   pengambilan sample dengan sytematic sampling, jumlah sampel menurut perhitungan Notoatmodjo, 2002 sebanyak 270 bayi. Metode pengumpulan data dengan wawancara, pengumpulan data dibantu oleh petugas pengumpul data (enumerator). Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariate berupa prosentase dan bivariate  dengan Chi-square.
Hasil penelitian diketahui proporsi pemberian ASI secara ekslusif sebanyak 43,3%, proporsi kejadian ISPA pada bayi sebanyak 54,1%. Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh hasil p value sebesar 0,002 sehingga diinterpretasikan bahwa pemberian ASI secara ekslusif mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian ISPA, sedangkan nilai odd ratio (OR = 2,257), artinya bayi yang tidak diberikan ASI secara ekslusif akan mempunyai peluang 2,3 kali terkena ISPA jika dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI secara ekslusif.
Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan kejadian ISPA sehingga disarankan perlu upaya peningkatan cakupan pemberian ASI eklsusif dengan melakukan sosialisasi tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif.

Kata Kunci        : Air Susu Ibu, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Bayi
Daftar Bacaan        : 17 (1992 – 2009)

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA

Fans Page