Ads 468x60px

17 Oktober, 2012

Hubungan antara paritas dan Riwayat Abortus dengan Kejadian Abortus pada ibu hamil


Mortalitas dan mordiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara berkembang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan (Kemenkes RI, 2010: 30). World Health Organization (WHO) tahun 2009 menunjukkan bahwa sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Penyebab langsung kematian ibu di negara-negara berkembang meliputi perdarahan, infeksi, persalinan macet, abortus atau keguguran, dan kehamilan dengan gangguan hipertensi (Gunawan, 2000 ). 
Abortus merupakan salah satu penyebab kematian yang utama. Namun, angka abortus tersebut tersembunyi dibalik perdarahan dan infeksi karena abortus merupakan salah satu penyebab perdarahan yang dominan. Abortus sebesar 5% menempati urutan ke-5 sebagai penyebab langsung kematian ibu di Indonesia setelah perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%) dan komplikasi peurpurium sebasar 8% (Depkes RI, 2008: 141). 

Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Development Goals/MDGs, 2000) pada tahun 2015 diharapkan AKI menurun menjadi 102/100.000 KH (Kemenkes RI, 2010: 2). AKI di dunia 358.000 jiwa kelahiran hidup (WHO : 2010). Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 yaitu 407 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2008 sebesar 240 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2010 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini termasuk tinggi dibandingkan dengan Negara-Negara di Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia sebesar 62 per 100.000 kelahiran hidup, AKI di Singapura 14 per 100.000 kelahiran hidup, dan Brunei Darussalam sebesar 13 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2010: 157).

Untuk kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan menurut WHO dilaporkan berkisar 15-20% kematian ibu. Untuk angka kejadian di Indonesia Insidensi perdarahan pasca persalinan dilaporkan berkisar 16%- 17%. Di propinsi Lampung pada tahun 2011, dari 152 kematian ibu penyebab tertinggi adalah perdarahan sebanyak 54 kasus (34,55%) (Dinkes Provinsi Lampung, 2011). Di Kabupaten Kota Metro pada tahun 2011 didapatkan kasus kematian ibu akibat perdarahan sebanyak 3 kasus (Dinkes Lampung, 2011).

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi, AKI  2010 di Indonesia = 240/100.000 KH, dimana abortus menjadi penyumbang AKI sebesar 5% dan merupakan interaksi dari berbagai faktor diantaranya paritas dan riwayat abortus. 
Angka kejadian abortus di Rumah Sakit Bersalin (RSB) Permata Hati Kota Metro menunjukkan peningkatan angka abortus selama 2 tahun terakhir, tahun 2009 sebesar 12,4% dari 634 ibu hamil, tahun 2010 sebesar 12,8% dari 667 ibu hamil (Rekam Medik RSB Permata Hati Kota Metro, 2010).
Berdasarkan data di atas, maka dapat dirumuskan masalah:  “Apakah ada hubungan antara paritas dan riwayat abortus dengan kejadian abortus pada ibu hamil di RSB Permata Hati Kota Metro tahun 2011?”.

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA



Fans Page