Ads 468x60px

17 Mei, 2012

Hubungan Seksio Sesarea dan Kelahiran Prematur Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum


Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Di negera berkembang, sekitar 3% bayi mengalami asfiksia lahir tingkat sedang dan berat.Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal. Diperkirakan bahwa sekitar 23% seluruh angka kematian neonatus di seluruh dunia disebabkan oleh asfiksia neonatorum, dengan proporsi lahir mati yang lebih besar. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dengan kasus asfiksia yaitu 27,97% setelah BBLR yaitu 38,94%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2009, terdapat angka kematian bayi dengan kasus asfiksia sebesar 34,19% yang menempati urutan pertama. Di Kota XXX, asfiksia menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian neonatal yaitu sebesar 25 kasus (27,6%) setelah BBLR sebesar 36 kasus.  
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Seksio Sesarea dan Kelahiran Prematur dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD XXX Tahun 2010. Subjek penelitian ini adalah bayi baru lahir. Objek penelitian ini adalah seksio sesarea dan kelahiran prematur dengan kejadian asfiksia.
Rancangan penelitian adalah survei penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir di RSUD XXX pada tahun 2010 sebanyak 799 bayi. Teknik pengambilan sampel ini menggunakan simple random sampling. Teknik pengambilan sampel secara acak sederhana dalam penelitian ini dengan menggunakan tabel bilangan random atau angka acak (random number). Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus berjumlah 266 responden.. Instrumen penelitian yang digunakan adalah check list melalui studi dokumentasi pada rekam medik RSUD XXX periode Januari – Desember 2010. Selanjutnya data dianalisis dengan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik chi square.
Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bayi yang mengalami asfiksia sebanyak 52,6%, bayi yang dilahirkan melalui seksio sesarea sebanyak 65,0%, bayi dengan kelahiran prematur sebanyak 27,4%. Ada hubungan antara seksio sesarea dengan asfiksia pada bayi baru lahir dengan nilai p value = 0,015 dan OR = 1,942, ada hubungan antara kelahiran prematur dengan asfiksia pada bayi baru lahir dengan nilai nilai p value = 0,000 dan OR = 12,783.
Berdasarkan analisis hasil penelitian maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara seksio sesarea dan kelahiran prematur dengan kejadian asfiksia di RSUD XXX Tahun 2010. Bagi petugas kesehatan di RSUD XXX agar dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi secara dini ibu yang memiliki faktor resiko yang dapat menyebabkan asfiksia pada bayi baru lahir dan dapat mendeteksi secara dini adanya kelahiran dan komplikasi selama kehamilan yang dapat mempengaruhi proses persalinan.

Kata Kunci      :  Asfiksia, Seksio Sesarea, Kelahiran Prematur
Daftar bacaan  :  28 (1998– 2010) 

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA





Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Ada pertanyaan ataupun komentar ....!

Fans Page