Ads 468x60px

16 Mei, 2012

Hubungan Partus Lama dan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru Lahir


Angka Kematian Bayi di Indonesia tergolong tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, yaitu Singapura 3 per 1.000 kelahiran hidup dan Vietnam 18 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan di Indonesia mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2009. Asfiksia neonatorum terjadi karena dipengaruhi oleh faktor ibu, faktor tali pusat dan faktor bayi. Faktor ibu diantaranya hipertensi, perdarahan abnormal, preeklampsi dan eklampsi, infeksi berat, demam selama persalinan, kehamilan lewat waktu partus lama dan ketuban pecah dini. Asfiksia neonatorum merupakan penyebab tertinggi kematian bayi di Kabupaten XXX, yaitu sebesar 57,29%. Hasil prasurvey di RSUD XXX pada tahun 2010 27,59% bayi lahir mengalami asfiksia neonatorum. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan antara Partus Lama dan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Bayi Baru lahir di RSUD XXX?”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan partus lama dan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD XXX tahun 2010. 

Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasinya adalah seluruh bayi baru lahir hidup yang berjumlah 837 jumlah sampelnya adalah 271 bayi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan systematic random sampling. Cara pengumpulan data dengan studi dokumentasi menggunakan check list. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square.  

Hasil analisis data didapatkan proporsi kejadian asfiksia nenonatorum sebanyak 46,13%, proporsi partus lama sebanyak 19,5%  dan proporsi ketuban pecah dini sebanyak 18,45%. Terdapat  hubungan antara partus lama  dengan kejadian asfiksia neonatorum   yaitu diperoleh hasil dari uji chi square X¬2 hitung (8,599) > X¬¬2 tabel (3,481), dan terdapat hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum, yaitu didapatkan X¬¬2 hitung (7,888) > X¬¬2  tabel (3,481).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara partus lama dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir, dan ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir. Saran dari penelitian ini adalah perlunya melakukan deteksi dini adanya penyulit persalinan dan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil ketika pelayanan antenatal tentang faktor-faktor resiko dan upaya persalinan normal sehingga kejadian asfiksia neonatorum dapat dicegah.

Kata Kunci : Partus Lama, Ketuban Pecah Dini, Asfiksia Neonatorum
Daftar bacaan : 70 (1998-2011)

Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Ada pertanyaan ataupun komentar ....!

Fans Page