Ads 468x60px

19 Maret, 2012

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Ibu bersalin di BPS


Penyebab langsung kematian ibu meliputi perdarahan (28%), eklampsia (13%) atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, komplikasi aborsi (11%), infeksi (10%), dan partus lama (9%). Infeksi pada masa nifas yang salah satu penyebab infeksi tersebut berawal dari penatalaksanaan ruptur perineum yang kurang baik. Hasil studi pendahuluan di BPS. Suwarni Sukaraja Nuban Lampung Timur terjadi peningkatan kasus ruptur perineum pada tahun 2009 sebesar 39,55% dan tahun 2011 sebesar 57,75%. Beberapa faktor penyebab terjadinya ruptur perineum antar alain seperti: paritas, bayi besar, dan partus presipitatus. Dampak dari terjadinya ruptur perineum yaitu terjadinya perdarahan dan meningkatnya resiko terjadinya infeksi pada laserasi perineum. 
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin di BPS Suwarni Sukaraja Nuban Lampung Timur Tahun 2011.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin di BPS Suwarni pada bulan Januari sampai Desember tahun 2011 berjumlah 138 persalinan. dan sampel diambil menggunakan tehnik total sampling, dengan jumlah 138 persalinan. Cara ukur yang digunakan dengan angket dengan alat ukur berupa lembar checklist yang dianalisa secara univariat dengan tabel persentase dan bivariat dengan analisa chi square.
Hasil pengolahan data bahwa proporsi kejadian ruptur perineum sebanyak 77 orang (55,80%), proporsi kejadian partus presipitatus sebanyak 17 orang (12,32%), proporsi paritas sebanyak 61 orang ibu (44,20%) dengan paritas yang beresiko (primipara), proporsi berat badan bayi lahir terdapat 22 orang ibu (15,94%) dengan berat bayi lahir beresiko  atau > 3.500 gr. Hasil uji statistik terdapat  hubungan antara partus presipitatus dan kejadian ruptur perineum dengan p value: 0,002, terdapat hubungan antara paritas dengan kejadian ruptur perineum dengan p value: 0,026, terdapat hubungan antara berat badan bayi dengan kejadian ruptur perineum ddengan p value: 0,048
Kesimpulan penelitian bahwa terdapat hubungan antara partus presipitatus, paritas dan berat badan bayi lahir dengan kejadian ruptur perineum di BPS Suwarni Sukaraja Nuban Lampung Timur Tahun 2011. Berdasarkan hasil tersebut maka bagi pihak BPS untuk memberikan pengawasan kala I yang adekuat, pelayanan sejak pada masa kehamilan berupa anjuran untuk mengikuti kelas ibu, senam hamil dan ANC teratur.

Kata Kunci : Ruptur perineum, partus presipitatus, paritas, berat bayi lahir
Daftar Bacaan : 23 (2000-2010)


Anda tertarik Untuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Ada pertanyaan ataupun komentar ....!

Fans Page